Judul : Apa Bedanya Sablon Plastisol dan Sablon Rubber? | JENIS PERBEDAAN
link : Apa Bedanya Sablon Plastisol dan Sablon Rubber? | JENIS PERBEDAAN
Apa Bedanya Sablon Plastisol dan Sablon Rubber? | JENIS PERBEDAAN
JENIS PERBEDAAN -Apa sih perbedaan sablon plastisol dan sablon rubber? Tahukah Anda, terdapat banyak sekali ragam dari sablon kaos yang tersedia di pasaran saat ini. Misalnya seperti sablon plastisol, sablon rubber, sablon pasta, sablon foam, sablon pigmen, dan lain-lain. Di antara berbagai jenis sablon kaos tersebut, sablon plastisol dan sablon rubber yang paling banyak digunakan pada kaos, khususnya produk kaos kualitas distro.
Tidak sedikit orang yang sulit membedakan mana kaos yang dicetak menggunakan sablon plastisol dan mana pula kaos yang memakai sablon rubber. Walaupun sekilas kedua jenis sablon tersebut memiliki rupa yang sangat mirip, tetapi jika Anda perhatikan dengan seksama akan terlihat perbedaan-perbedaannya. Sablon plastisol dan sablon rubber mempunyai perbedaan dari segi bahan, tekstur, dan kualitasnya.
Sablon Plastisol
Tinta pada sablon plastisol terbuat dari partikel-partikel PVC yang sudah mengalami suspensi menggunakan emulsi plastic. Hal ini membuat warna yang dihasilkannya tampak cerah serta dapat merekat sangat kuat. Tekstur yang dihasilkannya pun terasa timbul. Tinta tersebut juga memiliki keistimewaan karena mampu mencetak dot/raster dengan ukuran yang super kecil. Maka tak heran kalau harga kaos yang dibuat menggunakan sablon plastisol tergolong cukup mahal.
Proses pembuatan kaos dengan sablon plastisol cukup rumit sebab tintanya tidak mudah mengering. Dibutuhkan alat pengering khusus seperti conveyor curing, flash curing, sinar infrared, atau hot gun untuk mempercepatnya. Hal ini sebanding dengan hasil sablonannya tetap awet selama bertahun-tahun asalkan dirawat dengan baik. Pemakaian sablon plastisol juga menyisakan limbah yang sedikit sekali karena sisa tintanya bisa dimanfaatkan kembali.
Sablon Rubber
Tinta pada sablon rubber menggunakan getah karet sebagai bahan utamanya. Tinta tersebut mampu menghasilkan sablonan yang elastis dengan tingkat kerapatan yang cukup tinggi. Keunggulan utamanya ialah mudah kering terutama bila memakai mesin heat press bersuhu 120 derajat celsius. Cara pemakaiannya juga lebih sederhana dan tidak membutuhkan peralatan tambahan yang rumit. Cocok sekali dipakai untuk aplikasi sablon yang desainnya standar.
Sayangnya hasil sablon rubber tidak terlalu awet, gampang rusak, retak, dan mengelupas. Untuk menampilkan warna-warni yang lebih tua juga dibutuhkan pigmen yang lebih dominan daripada underbase. Karena tintanya cepat kering, sering kali terbentuk kerak pada lapisan screen setelah penyablonan memakai sablon rubber ini selesai dikerjakan. Biasanya kaos yang diwarnai menggunakan sablon rubber mempunyai banderol harga yang lebih murah.
Perbedaan
Catat tujuh perbedaan antara sablon plastisol dengan sablon rubber di bawah ini!
- Tinta sablon plastisol terbuat dari bahan PVC dan tinta sablon rubber terbuat dari bahan karet.
- Proses pengeringan tinta sablon rubber berlangsung lebih cepat ketimbang tinta sablon plastisol.
- Harga produk kaos yang dibuat menggunakan sablon plastisol lebih mahal daripada kaos yang dicetak memakai sablon rubber.
- Sablon plastisol mampu menghasilkan warna yang nyata. Berbeda dengan warna yang ditampilkan sablon rubber tampak kusam.
- Sablon plastisol lebih awet dibandingkan dengan sablon rubber yang cepat rusak, retak, atau mengelupas.
- Cetakan yang dihasilkan sablon plastisol terasa timbul. Sedangkan cetakan sablon rubber terasa elastis dan memiliki kerapatan tinggi.
- Limbah yang disisakan sablon plastisol lebih sedikit daripada sablon rubber yang kerap membentuk lapisan kerak.