Judul : Apakah Perbedaan Franchise dan Business Opportunity?
link : Apakah Perbedaan Franchise dan Business Opportunity?
Apakah Perbedaan Franchise dan Business Opportunity?
Saat ini tengah marak suatu bentuk kerjasama usaha yaitu franchise dan business oportunity. Secara singkat, keduanya sama-sama merupakan kerjasama penjualan barang atau jasa. Sebagai pembeli, Anda diuntungkan dalam mengelola bisnis tersebut terutama untuk menarik perhatian calon konsumen berkat lisensi yang sudah terbangun.
Kendati demikian, bukan berarti pengertian keduanya bisa disamaartikan. Sebab antara franchise dan business oportunity memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Franchise tetaplah franchise, begitu pula dengan business oportunity.
Franchise
Modal untuk membeli sebuah franchise biasanya mencapai di atas Rp10 juta. Setiap investor wajib mengikuti prosedur dan format yang sudah berlaku. Begitupun dengan brand usaha yang sudah ada mutlak digunakan.
Franchise harus dipromosikan secara berkala. Oleh karena itu, tingkat keberhasilannya lebih besar. Namun sayangnya usaha ini tidak bisa mandiri karena seluruh pengembangan usaha sudah ditentukan oleh franchisor.
Business Oportunity
Business oportunity (BO) bisa dibilang suatu bisnis yang dijual putus oleh pemiliknya. Jadi pembeli tinggal melanjutkan pengembangan usaha tersebut secara mandiri. Promosi juga tidak mutlak dilakukan sesuai dengan rencana masing-masing pemiliknya.
Untuk membeli sebuah BO, modal yang dikeluarkan tidak terlalu besar minimal Rp1,5 juta. Meskipun begitu tingkat keberhasilannya tidak kalah dengan franchise sebab kita bebas menentukan arah pengembangannya sendiri. Pemilik BO juga bebas menggunakan brand yang telah ada atau menciptakan brand baru yang lebih bonafit.
Berikut ini perbedaan-perbedaan yang dimiliki antara franchise dan business oportunity versi Farof.
- Modal yang dikeluarkan untuk membeli franchise lebih besar dibandingkan dengan BO
- Format usaha franchise mutlak diikuti, sedangkan BO memakai akad jual beli putus
- Brand franchise harus digunakan, sementara brand BO opsional dipakai
- Berbeda dengan franchise yang harus dipromosikan, BO tidak mutlak
- BO bisa mandiri tetapi franchise tidak bisa
- Rata-rata tingkat keberhasilan franchise lebih tinggi dibandingkan business oportunity
- Pengembangan usaha franchise ditentukan oleh franchisor, sebaliknya pemilik BO bebas menentukannya sendiri