Judul : 7 Perbedaan Pengapian AC dan DC Pada Motor | JENIS PERBEDAAN
link : 7 Perbedaan Pengapian AC dan DC Pada Motor | JENIS PERBEDAAN
7 Perbedaan Pengapian AC dan DC Pada Motor | JENIS PERBEDAAN
JENIS PERBEDAAN -Apa bedanya pengapian AC dan DC pada motor ya? Ada banyak sekali jenis sepeda motor yang telah berhasil diciptakan saat ini. Masing-masing dari kendaraan roda dua tersebut menggunakan sistem pengapian yang berbeda-beda. Beberapa motor dibekali dengan sistem pengapian AC. Namun tidak sedikit pula motor yang dilengkapi dengan sistem pengapian DC. Lantas, manakah yang terbaik?
Sebelum kita membahas pokok bahasan utama tentang perbedaan antara pengapian AC dengan DC, mari cari tahu terlebih dahulu pengertian dari AC dan DC pada arus listrik. AC (Alternating Current) adalah arus listrik yang bersifat tidak tetap, berubah-ubah, atau bolak-balik. Sedangkan DC (Direct Current) ialah arus listrik yang sifatnya tetap dan searah. Itu sebabnya, arus DC banyak diaplikasikan pada media penyimpanan listrik.
Pada sepeda motor, sistem pengapian memiliki tugas untuk mengalirkan arus listrik menuju ke koil. Listrik tersebut lantas dipakai untuk membakar campuran bensin dan udara. Berdasarkan karakteristik kelebihan dan kekurangannya, inilah beda sistem pengapian AC dan DC yang harus Anda tahu!
- Pengapian AC menggunakan arus listrik yang bersumber dari spull CDI langsung. Sementara untuk pengapian DC menggunakan arus listrik yang berasal dari aki.
- Arus listrik yang keluar di putaran rendah pada pengapian DC tetap maksimal. Namun pada pengapian AC, arus listrik yang keluar tergantung putaran mesin. Sehingga jika putaran mesin rendah, maka pengapiannya pun ikut kecil.
- Kawat elmail di spull pada pengapian AC sering terbakar akibat panas yang berlebihan. Hal ini tidak terjadi pada pengapian DC sebab menggunakan kawat elmail yang lebih besar daripada spull CDI dengan hambatan yang lebih kecil.
- Pada pengapian AC sudah terdapat spull CDI sendiri untuk mengalirkan listrik ke CDI. Sedangkan jika aki pada motor dengan pengapian DC sudah rusak, maka arus listrik yang memiliki tegangan lebih dari 11-12 volt tidak mampu dialirkan lagi yang akan berdampak pada kinerja CDI.
- Sistem pengapian AC terbilang lebih awet dengan kemungkinan rusak dalam jangka waktu yang lama. Berbeda dengan sistem pengapian DC yang sangat bergantung pada aki. Aki yang rusak akan cepat berimbas pada kerusakan CDI.
- Arus listrik yang dihasilkan oleh pengapian AC bersifat tidak tetap sehingga memaksa mesin untuk bekerja keras. Bandingkan dengan arus listrik yang dikeluarkan pengapian DC bersifat tetap. Meskipun begitu, pengapian DC sangat riskan terhadap korsleting.
- Harga sistem pengapian AC tergolong lebih murah. Berbeda dengan harga rata-rata sistem pengapian DC yang umumnya dibanderol dengan kisaran harga yang cukup mahal walaupun mereknya biasa.